YANG KEDUA KALINYA
Malam
yang sungguh mencekam, memaksa masyarakat untuk diam di rumah. Sudut jalan
terlihat sepi dan sunyi, tak ada satupun kegiatan, orang lalu lalang pun tak ada.
Yang terlihat hanya daun kering berserakan dimana-mana, dan beberapa pohon tak
bisa berdiri tegak karena diterjang badai.
“yanto, cepat tidur nak!!, jangan
sampai besok kesiangan” ujar ibu yanto,
“iya buuu” jawab yanto.
Saat dingin semakin terasa yanto
merasa gelisah dengan situasi ini hingga matanya tak dapat terpejam, namun
semakin lama matanya mulai pedas dan terpejam.
Suara alarm yang nyaring telah
membangunkannya dari tidur nyenyak,
“nak bangun, sudah pukul 6, nanti telat lho” ibu
membangunkannya,
“bentar bu, berisik aja sih” yanto ngeles, “cepat nak,
inikan hari pertamamu”.
Pagi yang mendung dan mungkin akan terjadi badai lagi ,
tak ada ayam yang berkokok nyaring, bunga-bunga tampak merenung, burung-burung
yang biasanya berkicau merdu pagi itu membisu, dan suasana sekitar yang lesu
masyarakat tak bersemangat menyambut hari itu. Hari ini adalah hari pertamanya
menerima pelajaran di SMA, iapun mempersiapkan segala sesuatunya untuk hari
pertamanya.
Sesampainya di sekolah, ia langsung
menuju ke kelasnya, kebetulan ia satu kelas dengan beberapa sahabatnya yang
dulunya juga satu SMP yang sama, selain ia satu kelas dengan sahabat ternyata
ia juga satu kelas dengan musuh, namanya Yoseph, dia sangat menyebalkan. Namun
anehnya, dia sekarang malah ingin berteman dengannya,
“to, maafin aku, aku ingin jadi temanmu, to” kata yoseph
dengan penuh harapan yanto mau memaafkannya,
”apaa, seenaknya
kamu minta maaf, seharusnya dulu kamu ngomong kalau kamu juga suka sama dia”
bentakan Yanto,
“jadi kamu benar-benar marah” yoseph dengan sangat
menyesal,
“jelaslah, jadi dulu aku sering curhat tentang
perasaanku sama dia hanya kau acuhkan, sahabat macam apa kau ini menusuk dari
belakang??, dasar pengecut”,
“sudah-sudah, gak enak yanto malu sama teman-teman,
masa baru saja masuk sudah mau ribut sih” sahabat yanto yang berusaha melerai.
Tak lama
kemudian bel masuk pun berdering, mereka menuju ke bangku masing-masing dan
menerima pelajaran pertama dari ibu guru.
Yanto benci dengan yoseph karena yanto
pernah suka dengan seseorang teman perempuannya, namanya Siti namun ternyata
yoseph telah merebutnya dulu. Awalnya mereka selalu bersamanya, suka maupun
duka telah mereka lalui bersama, mereka saling bantu membantu dan
curhat-curhatan tentang suatu masalah, bahkan mereka telah berjanji untuk selalu bersama selamanya. Namun semua
itu palsu, ternyata yoseph menusuk dari belakang. Dia menyukai siti tanpa
pengetahuan yanto, dan lebih parahnya ternyata yoseph telah jadian dengannya
dan resmi menjadi berpacaran. Hari-hari berlalu sakit hati yanto makin parah, namun
yanto bisa move on dari semua
itu, dan ia telah membuat misi untuk
fokus ke UN SMP dulu agar hasilnya tidak mengecewakan. yanto belajar dan berdoa
dengan giat. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, alhasil nilainya lumayan
bagus dan diterima di SMA favorit.
Awalnya yanto merasa curiga dengan sikap
yoseph karena dia ngebet ingin berteman lagi, pikiran yanto mungkin yoseph
bersifat licik lagi, namun seiring berjalannya waktu yanto merasa kasihan
dengan yoseph karena dia selalu acuh padanya, rasa benci sedikit demi sedikit
hilang, meskipun kadang-kadang masih yoseph masih juga sok cool didepan
perempuan seperti sifatnya dulu. Kini mereka bersama lagi.
Beberapa bulan kemudian.
Pada suatu hari yanto terlambat masuk
sekolah dan terkena hukuman untuk berdiri didepan tiang bendera sambil hormat
kepada bendera. Tak lama kemudian ia tak sendirian berddiri didepan tiang
bendera, namun ada teman perempuan sekelasnya yang juga dihukum karena
terlambat namanya Revi, saat itu suasana hati yanto nampak berbeda, nampak bersemi
namun juga agak nervous,
“hai kamu juga terlambat ya, kenalkan aku revi” revi
menyapanya,
“yup, aku yanto”.
Setelah menjalani hukuman yang telah selesai yanto
nampak bersemangat menerima pelajaran. Mereka sekarang terlihat sangat akrab,
sampai-sampai mereka pulang bersama kebetulan rumah mereka lumayan dekat.
Malamnya yanto tak bisa tidur karena selalu teringat pada revi, wajah cantik
jelita yang mengalihkan dunianya suaranya yang lembut membuatnya terhipnotis,
“itulah namanya cinta pada pandangan pertama” batin yanto, mungkin bagi
teman-temannya revi tak begitu rupawan namun baginya ia sungguh menawan.
Kali ini pagi yang ia jalani terasa
indah, semenjak revi datang ke dalam mimpinya tadi malam. Hari ini ia bermaksud
untuk pedekate sama revi, ia mengajak revi untuk makan bareng di resto.
“revi mau gak makan bareng?” ajak yanto,
“boleh, kapan?” sahut revi
“habis sekolah, di resto dekat taman” yanto,
“ok” revi mensetujui,
Bel sekolah sudah berbunyi, ini saat yang yanto
tunggu-tunggu. Mereka pergi menggunakan
sepeda motor milik yanto. Sesampainya
disana mereka makan berdua, setelah makan berbincang-bincang sebaring tertawa
bersama. Sesudahnya yanto mengantar revi pulang ke rumah.
“yanto, terimakasih lho, hari ini menurutku hari yang
iiinndah, makasih ya” revi mengucap terimakasih,
“sama-sama, udah ya” pamit yanto,
“ati-ati lho, jangan ngebut”.
Keesokan
hariya di sekolah yanto curhat sama yoseph tentang pendekatannya kemarin sama
revi di resto,
“yoseph tunggu, aku mau ngomong sama kamu” teriak yanto
memanggil yoseph,
“ada apa to, kok kelihatannya kamu seneng buangeet”
berhenti berjalan dan menjawabnya,
“emang aku lagi seneng buangeeett,” yanto,
“memangnya kenapa” yoseph mengajak duduk yanto di
bangku halaman,
“anu, aku mau ngomong tentang pedekateku sama dia”
yanto,
“waduh asyik nih, siapa??” yoseph penasaran,
“dia lho”,
“dia siapa??” yoseph bingung,
“revi” jawab yanto dengan lantang,
“oooo, dia” nada yoseph tampak kecewa,
Yanto sedikit curiga dengan yoseph tapi tak
dipedulikannya.
Beberapa hari
kemudian yanto merasa ada yang janggal, setelah ia melihat yoseph semakin dekat
dengan revi, “waduh gawat ini, perang dunia lagi ini”
batin yanto,
yanto telah berusaha mencegah yoseph agar tidak terlalu dekat dengan revi, tapi
dia tak mendengarkan, malahan mereka semakin dekat. Pada hari berikutnya yanto
mengajak dinner bareng sama revi, tapi revi menolak, parahnya revi bilang kalau dia telah memiliki kekasih, “rev
dinner bareng yuk” yanto mengajak revi, “maaf to, tapi aku enggak bisa” menjawab
ajakan yanto, “lho, kenapa??” yanto shock berat, “maaf to, aku dah punya pacar”, “lho siapa?” yanto penasaran,
“cepat atau lambat kau pasti akan
tahu sendiri” jawab revi, yanto bergegas meninggalkan revi, dan
berusaha mencari tahu siapa pacarnya, yanto bertanya kepada yoseph karena dulu
mereka pernah dekat, dan ternyata pacar revi adalah yoseph, “seph kamu tau
pacar revi sekarang?”,
“tau” jawab yoseph dengan tersenyum, “siapa??” yanto penasaran, “aku” jawab yoseph dengan
serentak, tiba-tiba kepalan tangan yanto
meluncur ke pipi kiri yoseph dengan berkata, “kurang ajar kau, kau menusukku dari
belakang lagi, jika ini maumu ayo kita selesaikan secara jantan” bentak yanto
dengan memegang kerah yoseph.
“hahaha, siapa cepat ia dapat” jawab yoseph dengan tertawa, “untuk yang kedua kalinya takkan ku
maafkan kau pengecut” yanto berfikir bahwa menyelesaikan masalah dengan kelahi
takkan membuahkan hasil, kemudian ia melepaskan kerah yanto dan bergegas pergi.
Malam ini cukup sunyi bagi yanto,
seorang pemuda yang sedang patah hati duduk di pinggiran kolam, hanya suara
jangkrik yang terdengar merasuk ke dalam telinganya, ia hanya berfikir apa yang
telah terjadi pada orang yang berada hatinya dan orang yang menusuk dari
belakang.
(TEGAR DWI P/IX F/ 22)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar