9F 9F 9F
.
.
.
" Walau hidup tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi yakinlah semua akan berjalan dengan indah "
.
.
.

Minggu, 15 Desember 2013

DARI AWAL

DARI AWAL

            Suara takbir mulai bersautan. Kelelawar keluar dari sarangnya,enggan cari makan. Langit merah menambah indahnya senja itu. Anak-anak kecil berjalan dengan asiknya, beramai ramai menuju masjid. Orang-orang berkumpul di masjid menyambut malam takbiran,dengan mambawa obor ataupun lampion untuk melakukan takbir keliling. Di sisi lain,remaja masjid juga mulai berdatangan ,salah satunya Bella. Bella,cewek pendiem tapi asik diajak maen,tidak dapat diganggu jika udah bermain handphone miliknya. Ia datang bersama teman akrabnya Icha,cewek yang gak bisa diem,kadang asik kadang juga nyebelin,tapi tingkahnya mirip cowok. Kemudian mereka duduk di serambi masjid sambil menunggu remaja masjid yang lain.

“duduk sini dulu aja Bel,sambil nunggu yang lain.” Kata Icha sambil berjalan menuju   beteng rumah depan masjid.
“kok di situ Cha,gak sopan tau ,mending di serambi masjid aja,gabung ma anak kecil.” Kata Bella sambil menarik tangan Icha.
“gabung ma anak kecil? Malu tau.” Jawab Icha.
“daripada di sini kena marah.” Kata Bella.
“iya juga sich,ya dah lah.” Kata Icha.
               Setelah menunggu cukup lama,akhirnya remaja masjid cowok datang  dengan membawa banyak kembang api yang di letakkan di dalam tas. Sebelum keliling desa semua remaja menyiapkan obor yang akan dibawa anak-anak.  Saat menyiapkan obor,Bella dihampiri seorang anak kecil.
   “mbak,minta nomor handponenya.” Kata anak kecil itu pada Bella sambil   menyodorkan handphonenya.
               “buat apa dek?” kata Bella.
               “aku cuma disuruh kakak buat minta nomornya mbak Bella.” Jawab anak itu.
               “maaf dek,aku gak mau ngasih,kalau kakakmu mau minta,suruh minta sendiri aja.” Kata Bella lagsung pergi dari anak itu.
               Anak itu lalu pergi ketempat kakaknya yang masih di dalam rumah. Dengan menceritakan saat dia minta nomor pada Bella. Kakaknya pun langsung bersiap pergi ke masjid. Bukan untuk takbiran melainkan untuk ketemu dengan Bella. Tidak lama kemudian kakak anak kecil tadi datang dengan berpakaian sangat rapi. Ternyata,cowok itu Irvan,cowok yang belum pernah ngomong dengan Bella.
               “minta nomor Hpnya Bel.” Kata Irvan dengan suara maksa.
               “buat apa to?.” Jawab Bella lirih.
               “ya minta aja boleh apa endak?.” Lanjut Irvan. Bella hanya menggelengkan kepalanya.
               “jawab dong Bel!.” Kata Irvan
               “ihh,,,apaan sich kok maksa gitu.” Kata Bellaa.
               “ayo Bel,keburu ditinggal.” Ajak Icha sambil menarik tangan Bella.
               “aku pergi dulu ya.” Kata Bella
               “ya sana.” Jawab Irvan.
               Bella pergi meningalkan Irvan dan bergabung dengan remaja masjid yang lain. Di tengah perjalanan,remaja cowok mulai menyalakan kembang api yang dibawa dari rumah. Salah satu dari mereka bernama Rio. Rio,cowok paling gedhe di antara yang lain tapi sifatnya masih kayak anak kecil.
               “ayo nyalain kembang apinya!.” Ajak Rio kepada teman-temannya.
               “ya ayo,,kembang apinya ditancapkan di kayu itu aja.”ajak salah satu teman Rio yang bernama Ridho.
               “cepet nyalain kembang apinya.!” Kata Rio berlagak seperti bos.
               Kembang apipun dinyalain,DoooRRr,,,,dOooRrr,,, DoooRr,,,suaranya sangat memekakkan telinga. Semua anak-anak kecil pada tutup telinga selama kembang api dinyalain. Setelah selesai,takbiran diteruskan,sesampainya di lapangan, takbiran berhenti untuk menyalakan kembang api yang di bawa Ridho. Suaranya tambah memekakkan telinga tapi saat meletus di udara warnanya bermacam-macam,indah bangeeet.
               “KEREN banggett ya.” Kata anak-anak yang ikut takbiran .
               Setelah dari lapangan,Bella dan rombongan takbiran kembali ke masjid. Di masjid remaja masjid hanya berbincang-bincang. Bella tidak sadar kalau udah larut malam. Selesai berbincan- bincang Bella dan Icha pulang ke rumah. Hari Idul Adha pun tiba Bella dan keluarganya pergi ke masjid untuk melaksanaan solat ID. Solat ID selesai,Bella masih teringat  kemaren malam. Tak disangka Bella,dijalan saat Bella akan pulang dari masjid,bella bertemu dengan Irvan. Wajah Irvan terlihat baru marah dengan Bella. Bella merasa bersalah karena telah cuek dengan dia. Tiba-tiba Irvan datang menghampirinya.
               “hei.” Kata Irvan tanpa direspon Bella.
               “Bel..Bella.” Panggil Irvan kepada Bella sambil mencolek Bella.
               “iya,apa to?” Jawab Bella dengan tatapan kebawah.
               “kalau diajak ngomong tu lihat orangnya dong apa kamu marah sama aku? Seharusnya tuh aku yang marah sama kamu,tapi nih malah kebalik.” Lanjut Irvan
               “nih dah lihat kamu kan,puas?” Jawab Bella sambil pergi tanpa memperdulikan Irvan yang masih berharap Bella nengok kebelakang.
               Sampai di rumah Bella langsung membuka Hpnya,terdapat beberapa SMS masuk. Ternyata SMS itu dari Irvan Baihaqi,cowok itu lagi. Bella berfikir Irvan dapat nomor Hpnya darimana. Bella bertanya pada Irvan, tapi dia tidak mau ngasih tau. Lama kelamaan Irvan SMS dengan kata-kata seperti merayu. Terkadang Bella tidak membalas SMS Irvan. Tetapi Irvan tetap SMS terus tanpa bosannya. Suatu hari Irvan SMS Bella,Bella sangat terkejut membacanya.
                “Bel,aku boleh tanya gak?” Kata Irvan lewat SMS
               “emang mau tanya apa e?” Jawab Bella penasaran
               “jangan marah ya,sebenernya aku punya perasaan lebih ke kamu dari dulu,tapi aku tau kalau kamu udah punya,jadinya aku urungin niat aku deketin kamu,akhirnya juga aku sekarang berani,berani untuk ditolak. Mau gak kamu jadi cewekku?” Kata Irvan serius.
               “hhaadduucchhh,kok cepet banget e? kan kita juga baru aja deketnya,aku belum bisa ngasih jawaban sekarang.” Jawab Bella dengan rasa deg-degan dan bingung setengah mati karna masih ada rasa sama mantannya yang bernama Penta dan masih trauma pacaran.
               “ya kira-kira berapa hari nih kamu kasih jawaban?” Tanya Irvan gak sabar.
               “3 hari aja dah.” Jawab Bella singkat.
Bulan November,pasnya sich tanggal 20 November 2011,Bella kasih jawaban pada Irvan. Irvan sangat senang mendengar jawaban Bella,tanggal itu juga mereka resmi pacaran. Sejak itu juga Bella tidak takut lagi pacaran
               “aku nyakitin Irvan gak ya? Kenpa rasa ini gak hilang hilang sich.” Ucap Bella dalam hati.
               Hari demi hari telah di  lewati Bella bersama Irvan. Mereka menjalin hubungan backstreet,temen mereka pun tidak pada tahu. Hubungan mereka terbongkar saat Bella dan Icha pulang dari rumah temen mereka,di tengah perjalanan Bella ketemu Irvan,dia memanggil Bella dengan sebutan sayang ,Icha tidak menyangka kalau teman akrabnya itu punya pacar lagi   
               “gile,,,kamu jadian sama Irvan? Kagak nyangka gue.”  Tanya Icha
               “husssttt…jangan bilang sapa-sapa ya.” Sahut Bella.
               “terus Penta gimana?” tanya Icha lagi
               “dia kan dah bukan sapa-sapanya aku.” Jawab Bella
               Setiap hari Irvan selalu mengajak Bella pergi maen,Bella juga selalu menjawab gak mau. Pada suatu hari,saat Irvan ngajak Bella ketemuan,Bella tetap gak mau,akhirnya Irvan mutusin Bella. Bella tidak merasa sedih sedikipun,karna dihatinya cuma ada Penta. Tepat tanggal 13 April Irvan mutusin Bella. Semenjak itu Bella dan Irvan tidak ada hubungan apa-apa,Irvan langsung ganti nomor Hp untuk menjauhi aku.
               Bella masih menanti Penta datang kesini akan tetapi Penta juga tak kunjung datang. Bella seperti dibutakan cintanya hanya untuk Penta. Sampai-sampai Bella tak sadar bahwa ada orang yang benar-benar mencintainya dengan tulus. Orang itu benama Rendy,dia sahabatnya Penta dari kecil. Bella juga gak menyangka kalau orang itu sahabatnya orang yang paling dia sayang. Ternyata Rendy telah menyukai Bella sejak Bella menjadi pacarnya Irvan. Rendy sangatlah malu dan selalu gugup  jika bertemu apalagi berbicara dengan Bella. Saat  Cinta Rendy kesampean saat Rendy telah duduk di bangku SMP kelas IX. Saat itu dengan beraninya Rendy ngajak Bella ke pantai. Semenjak dari pantai Bella dan Rendy tambah deket. Rendy menyatakan perasaannya pada Bella secara langsung pulang sekolah 17 Juni 2013.
               “Bel,eemmmm….aku punya perasaan nih sama kamu.” Ucap Rendy dengan gugupnya.
               “maksutnya apa Ren?” Jawab Bella
               “aduh,,masa gak tau sich Bel,aku suka sama kamu.” Lanjut Rendy menjelaskan ucapannya tadi sambil mondar mandir di depan Bella.
               “eeemmmm,,,gimana ya? Jujur aku kalau deket kamu rasanya nyaman banget tapi aku juga masih takut pacaran lagi semenjak aku putus sama Penta.”  Jelas Bella pada Rendy.
               “terus jawabannya gimana nih?” Tanya Rendy deg-degan menunggu jawaban Bella.
               “iya dech aku mau.” Jawab Bella dengan suara pelan.
               “iya apa ni?” Tanya Rendy.
               “jadi cewekmulah.” Jelas Bella.
               Hubungan mereka putus-nyambung. Masih seperti anak kecil. Tetapi sejak Bella menjadi pacarnya Rendy,Bella dapat melupakan masa lalunya bersama Penta yang sangat menyakitkan. Baru kali ini juga Bella pacaran gak backstreet,sampai hampir satu kampung tau.Orang tua Rendy telah setuju dengan hubungan Bella dengan Rendy. Saat ulang tahunnya Rendy,Bella membuat karya tangan sebuah shiningwood yang cukup kecil dan membeli kaos untuk Rendy.
               “met ultah ya sayank semoga panjang umur,makin cakep,makin pinter,tentunya makin sayang sama aku,hhheeeehhheee.” Kata Bella sambil ngasih kadonya pada Rendy
               “makasih ya ayank,tentulah aku makin sayang kamu.” Jawab Rendy sambil memarkirkan motornya.
               Akan tetapi hubungan mereka putus di bulan September. Komunikasi Bella dan Rendy tetap seperti biasa,beda dengan Irvan dulu,hanya status yang telah beda. Kedekatan Bella dan Rendy masih seperti orang pacaran,kemana-mana selalu bareng. Apalagi Rendy,sebenarnya Rendy masih cinta sama Bella tapi waktu telah memisahkan mereka berdua. Rendy tetap akan menunggu Bella sampai UN selesai.
               TPM-TPM telah dilalui Bella dan Rendy. UN telah di depan mata. Rendy telah tidak sabar menginginkan Bella kembali. Hari H pun tiba mereka berusaha untuk mendapatkan nilai yang memuaskan dan untuk bisa bersatu kenbali. Syarat yang diberikan Bella pada Rendy untuk menjadi pacarnya lagi adalah mendapatkan nilai yang bagus .
               “sesuai janjiku padamu Ren.” Kata Bella.
               “harus ditepatin ya.” Sambung Rendy
               “iya iya pasti.” Lanjut Bella.
               Nilai mereka cukup memuaskan sehingga Bella akan menepati janjinya. Akhirnya mereka bersatu kembali. Tanpa gangguan orang ketiga di antara mereka. 



                                                                                    Nama : Hilma Ramadani
                                                                                    Kelas : IX F / 09





              



Tidak ada komentar:

Posting Komentar